Hampir 3 tahun saya
berada di sini. Berada pada sebuah Sekolah Menengah Atas (sebut saja SMA TBSR
01), salah satu sekolah yang ada pada pinggiran kota ini. Sekolah dengan
bangunan yang cukup megah dengan fasilitas yang serba mewah. Bisa dibilang
sekolah ini adalah sekolah yang dianggap favorit.
3 tahun bukanlah waktu
yang singkat untuk mengenal profil sekolah ini. Hampir separuh hari-hari saya,
saya lewati di tempat ini. Sedikit merasa senang, sebentar lagi saya akan
meninggalkan tempat ini. Tempat yang penuh dengan kebobrokan. Bagaimana tidak?
Siswa-siswi di sini dituntut untuk belajar, belajar, dan belajar. Memang iya,
sekolah ini terkenal dengan siswa-siswi “yang katanya pintar-pintar” tapi,
sekolah ini salah besar.
Sekolah yang baik akan
mengakomodasi kepentingan siswa, baik dibidang akademis maupun pengembangan
kreatifitas (bakat). Sangat disayangkan, siswa di sini selalu dituntut untuk
mengembangkan nilai akademis, tanpa mendukung bakat atau kemampuan yang dimiliki
siswa.
Masih terlintas dibenak
saya, pada saat saya MOS di kelas 10. Pada saat itu, ekstrakulikuler sangat
digembor-gemborkan. Namun, selama hampir 3 tahun saya di sini, hal itu hanya
formalitas belaka. Ekstrakulikuler tidak berjalan mulus, hanya ekstra-ekstra tertentu saja yang diperhatikan. Bahkan ada beberapa
ekstra yang sama sekali tidak terdengar kabarnya.
Tidak hanya itu, setiap
siswa yang akan meminta dana untuk melakukan suatu kegiatan, dana tersebut
sulit sekali untuk turun. Alasan dari pihak sekolah yaitu “sekolah tidak bisa
memberi dana, karena proposal yang kamu beri terlalu mendadak.” Sungguh ironis,
dana untuk siswa sulit turun, tapi apa?? Sekolah ini malah terus-terusan
melakukan pembangunan dan perbaikan fisik gedung sekolah. Padahal uang tersebut
akan lebih bermanfaat jika diberikan kepada sie ekstrakulikuler untuk memajukan
ekstra yang ada dan dapat digunakan untuk menyalurkan bakat-bakat yang ada pada
siswa.
Hingga sampai saat ini,
saat-saat sebelum saya meninggalkan tempat ini, belum ada perubahan yang
terjadi. Saya sangat prihatin dengan keadaan ini. Bagaimana nasib sekolah ini
setelah saya lulus nanti? Apakah akan ada perubahan ke arah yang lebih baik?
Atau... akan menjadi lebih buruk. Selalu memprioritaskan akademik dan
menghiraukan bakat yang dimiliki siswa.
Kalau beranda kami sih
emang rapi, hanya profil kami yang masih berantakan. Tapi tidak apa-apa, yang
penting tetap maju!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar