Rabu, 14 Mei 2014

Perpisahan??

Malam ini tak seperti biasanya. Aku merasa gelisah. Ingin memejamkan mata, tapi tak bisa. Hanya tetesan air mata yang tercipta, tetesan air mata yang sebenarnya tidak ingin aku keluarkan. Gelisah, sedih, deg-degan, cemas, semuanya bercampur menjadi satu. Air mataku menetas tambah deras, ketika aku mengingat acara di sekolahku untuk besok pagi. PERPISAHAN KELAS XII SMAN 1 WATES 2014. Satu orang yang terlintas dibenakku saat ini, Jojo.  Air mata ini benar-benar tidak dapat aku hentikan saat aku mengingat namanya. Aku berpikir, bahwa besok adalah event terakhirku bersamanya, event terakhir yang bisa aku lakukan untuk puas menatapnya, event terakhir yang harus benar-benar aku manfaatkan dengan sebaik mungkin.

***

Ayam telah berkokok dan alaram di Hand Phoneku telah berbunyi. Tepat pukul 05.00 alaram itu berbunyi, dan langsung segera aku matikan. Namun, seletah mematikannya, aku kembali ke ranjangku untuk meneruskan tidur. Mungkin karena tadi malam aku terlalu asyik menangis sehingga pagi ini aku terpaksa harus bangun pukul 05:30. Setelah merapikan tempat tidurku, aku bergegas untuk mengambil air wudhu dan melakukan sholat Subuh. Selesai itu, aku menyiapkan kamera untuk acara hari ini dan memasukkan beberapa buku pelajaran ke dalam tas. Setelah itu aku mandi, memakai sragam, sarapan, dan berangkat ke sekolah.

Pagi ini aku berangkat sekolah seperti biasanya, berangkat dari rumah pukul 06:45 dan tiba di sekolah pukul 07:00. Keadaan sekolah masih sepi, beda dari biasanya. Hal yang sama juga aku lihat saat sesampainya di kelas. Bangku belum terisi penuh, dan hanya ada teman-temanku perempuan yang mendominasi kelas ini. Tak lama dari itu, jam tanda dimulainya pelajaran berbunyi.

Mata pelajaran pertama untuk hari ini adalah Bahasa Inggris peminatan. Sebenarnya aku telah diijinkan untuk tidak mengikuti pelajaran karena harus mempersiapkan acara perpisahan nanti. Namun, karena di jam ini digunakan untuk ulangan harian, aku memutusakan untuk mengikuti ulangan terlebih dahulu. Saat mengerjakan ulangan, pikiranku bukan di soal. Melainkan pikiranku ada di acara perpisahan, apa yang akan terjadi nanti.

Aku memutuskan untuk menyelesaikan soal ulangan ini dengan cepat. Semakin cepat mengerjakan, semakin cepat aku keluar kelas. Saat keluar kelas dan langsung menuju ke parkiran (tempat untuk perpisahan) semuanya sudah rapi, hanya tinggal menunggu siswa datang serta waktu dimulainya acara. Kekosongan ini aku gunakan untuk berselfie bersama teman-teman.

15 menit sebelum dimulainya acara, aku bersama temanku menuju ke hall. Dan tak ku sangka aku melihat Jojo. Baju batik warna coklat, celana cream, sepatu hitam kombinasi putih, dan jam tangan hitam membuatnya terlihat istimewa di mataku. Spechless. Tidak ada yang dapat ku katakan saat ini, hanya tersenyum bahagia yang dapat aku utarakan sekarang.

Sekitar pukul 10:00 acara perpisahan 2014 dimulai. Kali ini aku kebagian jatah menjadi sie dokumentasi. Secara otomatis aku dapat memfoto objek apa saja yang ingin aku dokumenkan. Dan salah satu hal yang ingin aku foto adalah Jojo. Tapi sayang, aku tidak tau di mana tempat dia duduk. Lagipula aku juga tidak berani untuk mengambil fotonya secara langsung. Setelah sekian lama mencari, akhirnya aku melihat sosoknya. Dia berada di barisan agak belakang pojok, duduk bersama genknya. Karena tidak punya nyali untuk memfotonya, aku menyuruh kakak kelasku untuk mengambil fotonya. Dan dapat. Walaupun tidak begitu jelas, tapi tak apa, aku tetap senang. 

Acara demi acara aku lewati dengan bermain kamera. Hingga tak terasa, saat ini sudah berada di penghujung acara. Keadaan mulai sepi, hanya tinggal ada kakak kelas 12 dan beberapa siswa kelas 10 dan 11. Sekitar pukul 12:15 acara perpisahan telah usai. Agenda berikutnya adalah tanda tangan bagi kelas 12. Dan pada saat itu juga aku melihat Jojo dengan jelas. Dia ada di seberangku, sedang duduk bersama teman-temannya. Tidak ada yang dapat aku lakukan saat ini. Ingin sekali aku memfotonya tapi aku tak berani. Yang ada aku malah menghindarinya.

Ingin menyapanya, tapi aku takut jika dia hanya mengacuhkanku. Ingin senyum kepadanya, tapi aku takut jika hanya menjadi sia-sia. Ingin mengajaknya foto, tapi aku takut jika akan membuatku kecewa. Dan yang benar-benar terjadi adalah kita saling buang muka saat bertemu.

Hingga sampai dia pulang, tak ada satupun kata yang terucap untukku. Senang, sedih, kecewa, tetesan air mata, semuanya terjadi di hari ini. Aku senang bisa puas menatapnya, aku senang bisa melihatnya tersenyum bahagia bersama teman-temannya. Tapi aku sedih karena tak akan lagi merasakan seperti ini, aku sedih karena akan berpisah dengannya. Aku juga kecewa karena hari ini tak bisa memanfaatkan momen dengan sebaik mungkin, aku kecewa karena aku tak bisa merealisasikan apa yang telah aku rencanakan. Dan tetesan air mata menutup semua ini.

Perpisahan?? Ada senang, ada senyuman, ada kesedihan, ada sesal, ada lega, ada puas, ada melepas, dan ada juga kenangan. Tapi tidak untuk kenangan. Tidak ada hal yang benar-benar dapat dikenang untuk hari ini. Aku ingin mengungkapkan. Mengungkapkan apa yang selama ini ingin aku ungkapkan. Aku ungkapkan kepada orang yang sangat aku sayang. Tapi apa daya. Memang bukan saatnya atau memang bukan jalanku untuk mengutarakan semua ini.

Akankah ini menjadi pertemuan terakhir kita? Akankah ini menjadi perpisahan bagi kita? Atau mungkin  beberapa tahun yang akan datang kita akan bahagia bersama? Tak usah berharap lebih, Tuhan yang akan menjawab.

All crew perpisahan kelas 12 '14

3 komentar: